Laman

02 Maret 2009

SIDAGURI

Sidaguri
(Sidarhom bifolia L.)

Di kampungku, Dusun Kuta Kidul Desa Kuta Kecamatan Belik Pemalang, kalau musim kemarau tiba, biasanya masyarakat akan kesulitan mencari rumput untuk kebutuhan makanan ternak. Dimusim kemarau biasanya rumput yang mampu bertahan hidup antara lain alang-alang, tapak liman, tempuyung, bandotan, rumput jampang dan sidaguri.

Diantara rerumputan musim kemarau ini, yang menjadi favorit bagi hewan ternak-terutama kambing- adalah rumput tapak liman dan sidaguri. Sidaguri memang tumbuh subur dan liar di tepi-tepi jalan, pematang sawah, halaman yang berumput, diladang-ladang dan tempat yang mendapat sinar matahari cukup.
Sidaguri tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian 5 - 1450 mdpl, dan tanaman perdu ini bisa mencapai 2 meter tingginya.

Sidaguri daunnya tunggal, berseling bentuknya lanset dengan bagian tepi bergerigi serta ujung meruncing. Bunga tunggal berwarna kuning cerah, muncul dari ketiak daun. Bunga sidaguri mekar sekitar jam 12 siang, tiga jam kemudian kuncup lagi. Buah sidaguri dengan 8 - 10 kendaga, diameter 6-7 mm. Akar dan batangnya yang kuat sering dimanfaatkan sebagai tali. Perkembang biakan sidaguri dengan stek dan biji.

Kandungan & Manfaat Sidaguri.

Tumbuhan ini rasanya manis, pedas. Sifatnya sejuk, masuk meridian jantung, hati, paru-paru, usus besar dan usus kecil. Sidaguri bersifat antiradang, menghilangkan nyeri (analgesik), peluruh kencing (diuretik), peluruh haid dan sebagai pelembut kulit.

Daun sidaguri mengandung alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin, fenol, asam amino dan minyak atsiri. Juga banyak mengandung phlegmatik yang bisa digunakan sebagai peluruh dahak (ekspektoran) dan pelumas (lubricant).

Batang sidaguri mengandung kalsium oksalat dan tanin. Akarnya mengandung alkaloid, steroid dan efedrine. Sifatnya sejuk, merangsang enzim pencernaan, mempercepat pematangan bisul, antiradang dan abortivum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar